Jumat, 25 November 2016

MAPABA' 16 Komisariat PMII STAIN Pamekasan "Cetak Rekor"

JATIMAKTUAL, PAMEKASAN,- Kali ini Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STAIN Cabang Pamekasan, Mampu mencetak Rekor, Pasalnya yang mengikuti Kegiatan tersebut Mencapai Seribu Tiga (1003) peserta "Angka yang Fantastis".

Pantauan jatimaktual.com, Akibat Membludaknya peserta MAPABA baik dari Mahasiswa STAIN maupun delegasi Dari Berbagai kampus lainnya, Khususnya wilayah Madura membuat Aula LPI Bustanul Mubtadiin Desa Panguraian Kecamatan Proppo Penuh.

Bahkan Halaman Lembaga tersebut yang tidak biasanya ditempati Undangan maupun pengurus dan Delegasi, Terpaksa ditempati, lantaran semua tempat yang disediakan tak mampu menampung banyaknya Kaum Pergerakan tersebut.
Faizal Z. Selaku Ketua Panitia merasa Kebingungan melihat Membludaknya Peserta dan undangan yang diluar Prediksi Panitia. " Satu sisi kami terharu melihat antusias Mahasiswa yang luar biasa banyaknya dalam mengikuti Diklat MAPABA PMII kali ini, namun disisi lain kami merasa bingung dan kasihan kepada peserta dan undangan, karena fasilitas tempat tidak memadai, sehingga banyak peserta menempati diluar Ruangan" ujar Faizal disela-sela Pembukaan berlangsung.

Sementara itu, Ahmat Rofiki Emha. Selaku Ketua PMII Komisariat STAIN sangat mengapresiasi atas semangat baru dalam dunia Gerakan yang akan dijalani oleh para Mahasiswa.

" ini merupakan sebuah tantangan bagi kami selaku Pengurus Komisariat, karena Peserta Kali ini saya kira menjadi Peserta Terbanyak Sepanjang Sejarah Pergerakan, Khususnya di Jawa Timur" ujarnya.
Tetapi, Lanjut Fiki, dengan Banyaknya Calon Kader PMII kali ini tentu menjadi Kerja ekstra bagi pengurus bagaimana membuat Kader lebih Militan. " Kami yakin Semangat Bulat anggota baru ini mampu menyatukan visi misi bagaimana meningkatkan kualitas keilmuan dan Pergerakan PMII Ke depan, itulah optimis kami selaku Pengurus dalam menjalankannya amanah yang diemban selama satu periode ke depan." Terang Fiki kepada jatimaktual.com. 

Acara MAPABA'16 ini akan berlangsung selama tiga hari terhitung sejak tanggal (25-27 November 2016. (Muhri)

Harian PMII Unsuri: ABOUT

Pendirian PMII

Ide dasar berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bermula dari adanya hasrat kuat para mahasiswa Nahdliyin untuk membentuk suatu wadah (organisasi) mahasiswa yang berideologi Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja). Sebelum berdirinya PMII, sudah ada organisasi mahasiswa Nahdliyin, namun masih bersifat lokal. Organisasi itu diantaranya Ikatan Mahasiswa Nahdlatul Ulama (IMANU) berdiri pada Desember 1955 di Jakarta. Di Surakarta dirikan Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) pada tahun yang sama. Kemduian berdiri juga Persatuan Mahasiswa Nahdlatul Ulama (PMNU) di Bandung. Selain organisasi tersebut, ada pula mahasiswa Nahdliyin yang tergabung pada Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) yang terwadahi pada departemen perguruan tinggi.

Adanya berbegai macam organisasi kemahasiswaan yang berafiliasi kepada Nahdlatul Ulama ternyata tidak mampu membendung hasrat untuk berdirinya organisasi mahasiswa nahdliyin secara nasional. Hal itu terbukti pada Konferensi Besar IPNU pada tanggal 14-17 Maret 1960 di Kaliurang Yogyakarta disepakati untuk berdirinya organisasi kemahasiswaan Nahdliyin.

Kemudian dibentuklah panitia sponsor berdirinya organisasi mahasiswa Nahdliyin yang berjumlah 13 orang mahasiswa NU dari berbagai daerah. Ketiga belas panitia tersebut kemudian mengadakan pertemuan yang disebut dengan Musyawarah Mahasiswa NU. Pertemuan tersebut diselenggarakan pada tanggal 14-16 April 1960 di Gedung Madrasah Muallimin Nahdlatul Ulama (Gedung Yayasan Khadijah) Wonokromo Surabaya. Selanjutnya hasil musyawarah tersebut diumumkan di Balai Pemuda pada tanggal 21 Syawwal 1379 Hijriyah atau bertepatan dengan tanggal 17 April 1960. Maka mulai saat itulah PMII berdiri dan tanggal 17 April 1960 dinyatakan sebagai
hari jadi PMII yang diperingati dengan istilah Hari lahir (Harlah).

Adapun ketiga belas mahasiswa NU sponsor atau panitia yang selanjutnya disepakati sebagai pendiri PMII yaitu:

1. Sahabat Chalid Mawardi (Jakarta)
2. Sahabat M. Said Budairy (Jakarta)
3. Sahabat M. Sobich Ubaid (Jakarta)
4. Sahabat Makmun Syukri (Bandung)
5. Sahabat Hilman Badrudinsyah (Bandung)
6. Sahabat H. Ismail Makky (Yogyakarta)
7. Sahabat Moensif Nachrowi ( Yogyakarta)
8. Sahabat Nuril Huda Suaiby (Surakarta)
9. Sahabat Laily Mansur (Surakarta)
10. Sahabat Abdul Wahab Jaelani (Semarang)
11. Sahabat Hisbullah Huda (Surabaya)
12. Sahabat M. Chalid Narbuko (Malang)
13. Sahabat Ahmad Hussein (Makasar)


Kepemimpinan PMII

Sejak beridiri, PMII telah dipimpin oleh Ketua Umum sebagai berikut:


1. Sahabat Mahbub Djunaidi (1960-1967)
2. Sahabat M. Zamroni (1967-1973)
3. Sahabat Abduh Paddare (1973-1977)
4. Sahabat Ahmad Bagja (1977-1981)
5. Sahabat Muhyiddin Arusbusman (1981-1985)
6. Sahabat Suryadharma Ali (1985-1988)
7. Sahabat M. Iqbal Assegaf (1988-1991)
8. Sahabat Ali Masykur Musa (1991-1994)
9. Sahabat A. Muhaimin Iskandar (1994-1997)
10. Sahabat Syaiful Bahri Anshori (1997-2000)
11. Sahabat Nusron Wahid (2000-2003)
12. Sahabat A. Malik Haramain (2003-2005)
13. Sahabat Hery Hariyanto Azumi (2005-2008)
14. Sahabat M. Rodli Kaelani (2008-20011)
15. Sahabat Addin Jauharudin (2011-2014)
16. Sahabat Aminuddin Ma’ruf (2014-sekarang)


mahbub-djunaidizamroni10-abduh8-surya7-iqbal6-ali-maskur5-muhaiminsaiful4-nusron3-malik2-hery


Hubungan Struktural PMII-NU

Saat didirikan pada tahun 1960, PMII merupakan Badan Otonom (Banom) dari NU sebagai induk organisasi. Perjalanan PMII sebagai underbow NU bertahan hinggal tahun 1972. Pada tahun itu PMII menyatakan diri sebagai organisasi independen yaitu tidak berafiliasi dengan organisasi manapun. Deklarasi Independensi PMII dicetuskan pada tanggal 14 Juli 1972 di Murnajati Lawang Malang Jawa Timur. Deklarasi itu kemudian dikenal dengan “Deklarasi Murnajati”.

Menyadari kultur dan historis PMII tidak bisa dipisahkan dengan NU, pada Kongres X tanggal 27 Oktober 1991 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta dideklarasikan posisi “Interdependensi PMII-NU”. Selanjutnya untuk mempertegas posisi interdependen, pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PB PMII tanggal 24 Desember 1991 di Cimacan Jawa Barat dikeluarkan “Impelementasi Interdependensi PMII-NU” dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Ukhuwah Islamiyah
2. Amar Ma’ruf Nahi Munkar
3. Mabadi Khoiru Ummah
4. Al-Musawah
5. Hidup berdampingan dan berdaulat secara penuh.


Format Profil PMII

Dekalarasi Format Profil PMII yang dicetuskan pada Kongres X tahun 1991 merupakan kristalisasi dari tujuan pergerakan sebagaimana tercantum dalam AD/ART yaitu: “Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia”.

Atas dasar itulah, PMII membakukan dan menetapkan format khidmatnya berupa:

 Motto PMII : Berilmu, Beramal dan Bertaqwa
 Tri Khidmah PMII : Taqwa, Intelektualitas dan Profesionalitas
 Tri Komitmen PMII : Kejujuran, Kebenaran dan Keadilan
 Eka Citra Diri PMII : Ulul Albab

Kantor Sekretariat PMII Sunan Giri